Begini Rasanya Sehari Melancong ke 3 Pulau; Kelor, Onrust, Cipir


Trip kali ini, Minggu (10/11/2019) bener-bener ngedadak! Tiba-tiba Jumat (8/11/2019) siang, kepikiran pengen ke pantai. Kayaknya semesta mendukung, nemu postingan di IG 'Open Trip 3 Pulau (Kelor, Onrust, Cipir) Rp. 85ribu'.

Langsung deh chat adminnya. Setelah nanya-nanya, ternyata harganya jadi Rp. 65ribu dong!! Wagelaahh ini sih harus jadi mantai haha. Di trip kali ini aku ditemani Intan, sahabatku tersayang. Unchh!

Sebelumnya aku mau kasih tahu dulu, Pulau Kelor, Onrust, dan Cipir adalah pulau-pulau yang merupakan gugusan dari Kepulauan Seribu, Jakarta. Jadi, kata siapa di Jakarta enggak ada pantai? Kalian bisa mantai, asal ada niat buat main ke Pulau Seribu hehe.

Singkat cerita si admin nyuruh standby di Gedung Biru Muara Kamal hari Minggu pukul 07.00 WIB. Akses menuju Muara Kamal, bisa naik KRL, turun di Stasiun Rawa Buaya. Terus pakai ojek online aja langsung ke Gedung Biru. Lumayan jauh sih, ongkos sekitar Rp. 25ribu.

Pasar ikan di Muara Kamal
Muara Kamal ini pelabuhan pasar ikan gitu. Jadi sepanjang jalan kita bakalan disambut dengan pedagang ikan. Enggak heran kalau di sini bau amis ikan menyengat banget. Kalau ke sini bawa kendaraan pribadi, mobil atau motor, ada tempat parkir khususnya kok.

Nah! Yang namanya kualitas itu emang sesuai harga banget! Aku sama Intan sempat luntang-lantung nih di Muara Kamal. Telpon si admin awalnya enggak direspon. Wah udah mikir aneh-aneh, ini yang buka open trip niat enggak sih? Eh tahunya, pas dihubungi lagi, doi bilang ketiduran! Ya Tuhan....

Di Muara Kamal udah lumayan ramai sama peserta open trip lainnya. Mereka rata-rata rombongan gitu. Karena aku sama Intan cuma berdua, akhirnya si admin menitipkan kita ke salah satu rombongan open trip.

Waduh, ini sih bukan open trip, tapi Aku sama Intan semacam menumpang kapal dengan biaya Rp. 65ribu haha. Soalnya kita tuh kayak anak hilang aja, enggak ada tour guide atau fasilitas lainnya, selain naik kapal. Tapi enggak masalah, yang penting sampai tujuan!

Kapalnya yang putih yang ada atapnya itu ya guys! 
Akhirnya berangkatlah kami pukul 08.13 WIB. Pulau pertama yang kami datangi adalah pulau Kelor. Perjalanan dari Muara Kamal ke Pulau Kelor memakan waktu sekitar 45 menit. Kami sampai pukul 09.00 WIB.

Pulau Kelor 

Pulau Kelor ini indah tapi sangat kecil. Mungkin itu sebabnya disebut pulau Kelor karena kecilnya mirip daun kelor. Pulau ini kembali jadi sorotan saat pasangan selebriti, Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan menikah di sini 2013 lalu.

Sedikit sejarah tentang pulau ini, sebenarnya nama asli Pulau Kelor adalah Pulau Kerkhof yang artinya makam atau kuburan. Dijuluki demikian, karena pada zaman penjajahan Belanda, banyak tahanan dan pemberontak yang dikuburkan di sini.


Yang menarik di Pulau Kelor adalah berdirinya Benteng Martello. Benteng ini dibangun dari batu bata merah, dulu digunakan sebagai benteng pertahanan sekaligus penyerangan oleh Belanda. Namun, sapuan gelombang tsunami akibat meletusnya gunung Krakatau pada 1823 menghancurkan bangunan ini.


Aku dan Intan. 
Puing-puing batu bata juga berserakan di luar benteng. Meski begitu sisa bangunan ini masih terlihat cukup kokoh dan historisnya masih bisa dinikmati sampai saat ini.
Bagian dalam benteng Martello
Pulau ini benar-benar cantik, pasir putih dan lautnya sangat elok dijamah. Apalagi benteng Martello yang terlihat begitu eksotis. Tak heran banyak pasangan yang memilih tempat ini sebagai lokasi foto preweding.


Kita pun bisa menginap di sini, asal bawa tenda sendiri. Hanya saja, jangan berharap ada penerangan ya! Pastikan bawa genset sendiri kalau mau berkemah di pulau ini.

Setelah puas foto-foto, kami lanjut ke destinasi berikutnya yakni Pulau Onrust. Butuh waktu sekitar 15 menit dari Kelor ke Onrust. Naik kapal pukul 10.36 WIB sampai 10.49 WIB.

Pulau Onrust 

Pertama kali menginjak pulau Onrust, kita akan disambut dengan ornamen batu besar seperti prasasti serta sebuah kincir angin kecil. Bisa dikatakan berkunjung ke pulau ini tujuannya untuk wisata sejarah.

Di Pulau Onrust kita akan menemukan banyak makam keramat. Salah satu makam yang cukup tersohor di sini adalah makam Kartosoewirjo yang merupakan petinggi DI/TII. Namun, makam ini masih pro kontra, karena ada yang mengatakan makam sebenarnya di pulau Obi, lantaran pengeksekusiannya dilakukan di pulau Obi.

Makam Kartosoewirjo
Selain itu, ada komplek pemakaman Belanda juga di sini. Salah satu yang dimakamkan bernama Maria van de Velde. Konon katanya arwah Noni Belanda ini masih sering menampakkan diri.
Makam Maria van de Velde (yang baju pink bukan penampakan kok haha). 
Ada penjara peninggalan Jepang juga. Penjara ini terdiri dari beberapa ruangan, yakni ruang interogasi, gladiator, negosiasi, dan ruang sumpah. Tapi kita enggak bisa masuk, cuma lihat dari luar saja, karena bangunannya sudah rapuh.

Katanya di ruangan sekecil itu, bisa masuk 120 orang! Parah banget yah! Hiks.. 
Pulau ini sempat hancur terkena letusan Krakatau pada 1883. Kemudian, dibangun lagi untuk dijadikan tempat karantina jemaah haji yang baru pulang dari Mekah. Setelah itu terjadi aksi penjarahan besar-besaran oleh masyarakat setempat, sehingga yang tersisa di pulau ini hanya puing-puing bangunan saja.


Tidak ada penginapan di pulau ini. Jadi wisatawan hanya bisa datang untuk kemudian pulang. Salah satu alasan kenapa pulau ini tidak kembali dibangun yakni untuk mempertahankan situs dan sejarah di dalamnya.

Oh ya, di pulau ini ada warung makanan, jadi wisawatan bisa istirahat makan siang di sini. Harga makanannya juga tergolong murah, mulai dari Rp. 13ribu. Untuk menyegarkan dahaga, kita juga bisa menikmati kepala muda dengan merogoh kocek Rp. 20ribu. Di sini juga ada mushola, jadi bisa sholat di pulau ini ya.

Salah satu warung makan, ada dua warung makan di pulau ini
Sepertinya rombongan kapal kami mulai bosan. Rencana awal di pulau Onrust sampai pukul 14.00 WIB dipercepat jadi 13.00 WIB. Karena tidak ada kegiatan berarti lagi, kami pun langsung melipir ke pulau terakhir, pulau Cipir. 

Pulau Cipir 

Cuma butuh waktu sekitar 10 menit dari Onrust ke Cipir. Jadi, 13.10 WIB kami pun sampai di Cipir.


Hampir sama dengan Onrust, banyak reruntuhan bangunan di pulau Cipir. Meski begitu, pemandangan di pulau ini cukup menarik untuk diabadikan. Beberapa spot foto berlatar laut adalah salah satu daya tariknya. 



Nah, yang membuatnya berbeda dari dua pulau sebelumnya adalah, di sini kita tidak hanya bisa bermain pantai, tapi juga bisa menikmati wahana yang disediakan seperti banana boat dan donat boat. Harganya juga cukup terjangkau, Rp. 35ribu untuk sekali main.


Tentunya aku dan Intan tidak melewatkan permainan ini dong! Niat enggak mau basah, akhirnya basah juga di Cipir! Hehe.

Ternyata keliling tiga pulau dalam sehari melelahkan guys!! Tepat pukul 15.55 WIB kami pulang. Butuh waktu 35 menit dari Cipir kembali ke Gedung Biru Muara Kamal.


Kesimpulannya? 
- Dari tiga pulau, tempat yang paling menarik untuk berfoto adalah pulau Kelor.
- Bagi penyuka sejarah, mungkin Pulau Onrust menyenangkan, tapi bagiku berlama-lama di sana sedikit membosankan hehe.
- Jangan lupa bawa baju ganti, niat awal enggak mau basah, bisa tiba-tiba berubah. Bawa sun block juga biar kulit enggak gosong, soalnya di sana panas banget! 
- Kalau ikut open trip 3 pulau, puas-puasin foto kece di pulau Kelor, nikmati historis sejarah di pulau Onrust, dan basah-basahan di pulau Cipir.
- Kalau ke sini pakai agen travel, pastiin carinya jangan yang abal-abal kayak aku! Soalnya kalau agen travelnya bagus, pasti ada tour guide yang bakalan nemenin keliling, jadi diceritain sejarahnya langsung. Karena aku dan Intan enggak ada tour guide, kita menyusup ke kelompok lain haha, jadi nimbrung aja pas si tour guide nya ngomong haha. 
- Habis main pantai, ga perlu mandi deh, ganti baju aja cukup! Mandi kelamaan! Kasian yang ngantri kamar mandi (Jangan egois woi!) Soalnya kamar mandi di Cipir dikit banget, tapi wisatawannya buanyak! Haha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Traveling ke Malang Sendirian? Siapa Takut!

Tips Hemat ke Baduy, 2 Hari 1 Malam Cuma Dua Ratus Ribuan

Liburan Sehari di Pulau Pari, Bisa Ngapain Aja?

Batu; Destinasi yang Wajib Kamu Jelajahi Saat Berada di Malang!

Review Drama Korea Prison Playbook, Mereka yang Memanusiakan Manusia

Review Drama Korea Itaewon Class, Mereka yang Tak Kenal Menyerah

Sekilas Tentang Belitung Bagi yang Ingin Berkunjung

Indahnya Alam Pangalengan; Wisata Situ Cileunca dan Curug Panganten

Review Drama Korea Melting Me Softly, Jatuh Cinta Bagai Menunggu Es Mencair