Ini Penyebab Kecelakaan Saya: Jauhkan Pikiran Itu
Sudah satu minggu ini, saya kerja menggunakan motor. Bukan motor saya pribadi, tapi motor kakak saya yang kebetulan tidak dipakai, karena dia sedang dinas di luar kota. Dan sudah seminggu ini pula, saya mengendarai motor di Jakarta, yang saya rasa budaya pengendaranya sedikit berbeda dengan pengendara motor di tempat saya tinggal sebelumnya, Bandung.
Melaju dengan kecepatan tinggi bukan hal aneh lagi di sini. Macet sudah jadi pemandangan biasa. Motor yang melaju dengan kecepatan tinggi di tengah kemacetan pun seakan wajar! Waktu, uang, panas, emosi, semua bercampur aduk, membuat pengendara tersebut tak jarang mengindahkan keselamatan mereka.
Hal ini yang akhirnya memunculkan buah pikiran negatif dalam diri saya, bahwa saya 'akan celaka' di sini.
Berbekal buah pikiran 'akan celaka' tersebut, saya dihantui rasa takut setiap berkendara dan jadi lebih waspada. Hanya saja, hal ini membuat pengendara lain sering membunyikan klaksonnya ketika berada di belakang saya.
Saya hanya ingin hati hati! Dan mereka tak peduli dengan kehati-hatian saya.
Hari ini, untuk pertama kalinya 'buah pikiran akan celaka' itu berubah nyata. Saya benar-benar celaka. Saya diburu-buru waktu, akhirnya saya memacu motor dengan ngebut. Saya tidak tahu di depan ada jalan berlubang, dan seketika itu hilanglah keseimbangan saya. Semua terjadi begitu cepat. Saya terjatuh, tubuh menghantam aspal, wajah pun sempat mencium jalan berkerikil itu.
|
Untungnya saya masih bisa bangun pun berdiri. Dan saya bersyukur Allah swt. masih menyelamatkan saya. Walau beberapa bagian tubuh saya luka dan memar, tapi tak seberapa jika dibanding dengan kecelakaan yang lebih fatal.
Oh ya, helm yang saya gunakan saat itu sangat membantu. Saya tidak tahu, jika tidak pakai helm, mungkin akan ada luka besar di kepala saya.
Sebenarnya yang ingin saya tegaskan di sini adalah tentang buah pikiran saya yang akan celaka itu. Tanpa saya sadari, bumi seolah bersinergi untuk menjadikan pikiran negatif saya terwujud. Dan hari ini, Allah menegur saya, untuk tidak boleh menanamkan pikiran negatif itu.
Karena nyatanya, apa yang kita pikirkan dapat membuat tubuh mengarah pada hal tersebut.
Jika kamu berpikir akan celaka, maka kamu akan celaka.
Jika kamu berpikir akan baik-baik saja, insyaallah Allah swt. senantiasa menjagamu.
Jakarta, 6 Mei 2018
-yuniay
Bawa motor udah kaya motor GP sih, hati hati dong bu
BalasHapusSiap pak, kaga lagi lagi dah jatoh dari motor. Sakitnya tuh, di sini.. Haha
Hapusjatuh di Aspal itu sakit bu, tak seindah jatuh cinta... Semangaat ya kak. cepat sembuh dan waspada. terus berhti hati dimanapun kakak berada..
BalasHapusIya bu sakit haha. Makasihh uswaah hehe 😘😘
Hapus