Akhirnya Aku ke Puncak Piaynemo, Raja Ampat!
Bicara soal keindahan Raja Ampat tidak akan ada habisnya. Pulau yang disebut sebagai surga dunia ini selalu menyuguhkan wisata yang spektakuler. Membuat siapapun yang berkunjung pasti rindu datang lagi, begitupun aku.
Kamis, 25 Januari 2018 lalu aku plesiran ke Piaynemo Island, salah satu objek wisata di Raja Ampat. Kesempatan itu aku dapat karena aku mengikuti sebuah program pengabdian masyarakat di Raja Ampat, tepatnya di Friwen Island.
Piaynemo berada di distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Piaynemo sendiri sering disebut mini Wayag, atau replika Wayag. Kenapa? Karena gugusan pulau-pulaunya lebih kecil dari pada gugusan pulau di Wayag. Namun menurutku, walau Piaynemo dan Wayag sama-sama indah, tapi keduanya jelas berbeda. Perbedaannya apa? Klik link di bawah ini aja hehehe.
BACA JUGA: Bedanya Wayag dan Piaynemo, Kamu Harus Tahu!
BACA JUGA: Bedanya Wayag dan Piaynemo, Kamu Harus Tahu!
Sekitar pukul 09.30 WIT aku dan rekan volunteer lainnya berangkat menuju Piaynemo. Kami menggunakan speedboat dari Friwen, dengan kapasitas angkut 10 - 12 orang. Sebenarnya ini sudah cukup siang untuk menuju Piaynemo, tapi apa boleh di kata, kapal yang mengangkut kami baru tiba pukul itu.
Sepanjang perjalanan aku disuguhi dengan keindahan alam yang menakjubkan. Membuatku tak henti bersyukur bisa singgah ke tempat secantik ini. Laut Raja Ampat masih begitu jernih, pulau-pulau di sekitarnya yang tampak oleh mata pun tak kalah menggoda. Sesekali percikan air laut menjilati kami saat speedboat dipacu dengan laju tinggi.
Pemandangan dari atas speedboat |
Rona air yang tampak kehijauan, laut yang begitu tenang, langit dengan awan kapasnya, serta pulau-pulau kecil yang berdiri kokoh menyambut kami dengan ramah, dan seakan berkata 'Selamat datang di surga dunia!'. Ya, surga kecilnya Raja Ampat ini berhasil membuatku berdecak kagum.
Memasuki kawasan Piaynemo, ditandai dengan plang bertuliskan 'Piaynemo'. Ah aku menyesal tidak berfoto di sana, karena aku terburu-buru ingin ke puncak.
Kawasan Piaynemo sebelum puncak |
Untuk menuju puncak Piaynemo tidak begitu sulit karena sudah disediakan tangga. Wisatawan cukup menaiki anak tangga saja. Walau cukup letih, tapi semua terbayar ketika sudah sampai di puncak.
And finally! Sampailah aku di Puncak Piaynemo! Gugusan pulau yang menyembul ke permukaan air begitu jelas di titik ini. Laksana sedang menyaksikan lukisan asli alam yang diracik tangan Tuhan. Indahnya tak terbantahkan.
Puncak Piaynemo. Percayalah aslinya lebih indah |
Aku di puncak Piaynemo |
Bagiku, panasnya puncak Piaynemo mengalahkan panasnya Jakarta! Karena itu, setelah puas berfoto, aku dan rombongan pun memutuskan untuk turun dan kembali ke speedboat.
Kurang lebih ada 5 pedagang yang berjualan di sekitar tempat speedboat bersandar. Kita dapat menemuinya setelah tangga turun dari puncak. Ada yang menjual cendera mata khas Raja Ampat, seperti gelang gigi ombak, ada pula pedagang minuman, kelapa muda, bahkan pedagang kepiting! Untuk kelapa muda di sini harganya terbilang masih sesuai kantong, hanya Rp. 15.000 aja, sangat membantu untuk menuntaskan dahaga.
Keindahan laut Raja Ampat tidak berhenti sampai di puncak Piaynemo saja. Senja hari dalam perjalanan pulang, saya dan rombongan dihadiahi sunset yang begitu cantik, serta dikejutkan dengan fenomena alam. Sebuah cahaya orange menari-nari di atas langit Papua saat itu. Sangat indah.
Saranku, sebaiknya jika ingin menuju Piaynemo, berangkatlah lebih pagi, agar tidak disengat terik matahari. Selain itu juga karena udara pagi terasa lebih bersahabat, dari pada suhu di siang hari. Jangan lupa untuk membawa alat dokumentasi seperti kamera atau handphone, atau alat pendukung lain seperti tongsis dan tripod.
Yang paling penting, pastikan baterai dan memori handphone atau kameramu cukup ya. Jadi, kapan kamu mau coba menginjak Puncak Piaynemo?
Komentar
Posting Komentar