Taman Lembah Dewata, Pesona Indahnya Cocok untuk Santai Keluarga
Kalau mendengar Bandung, tentu enggak asing dengan wisata alamnya yang terkenal indah. Ya, pesona alam Bandung emang enggak diragukan lagi. Banyak banget wisata bernuansa alam yang mesti dijamah kalau ke Bandung!
Nah, weekend ini, Minggu (17/11/2019) aku pergi ke salah satu objek wisata di Lembang, Bandung, yakni Taman Lembah Dewata. Lokasinya di Jalan Raya Tangkuban Parahu, Cibogo, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Tapi kali ini aku mengajak Papa dan adikku, Rizki. Sesekali harus dong liburan sama keluarga. Jangan pergi sama temen mulu! Haha.
Aku berangkat dari rumah pukul 9.30 WIB dengan kendaraan pribadi. Karena macet, perjalanan dari rumahku ke lokasi memakan waktu satu jam lebih, jadi kami sampai pukul 10.53 WIB.
Memasuki objek wisata, kita disambut dengan gapura bernuansa Bali, yang juga tempat pembelian tiket. Nah harga tiket di sini masih cukup miring kok, yakni Rp 15ribu per orang, dan biaya parkir mobil Rp. 5ribu. Tiket itu juga bisa ditukar dengan sebotol Le Mineral atau Teh Pucuk. Lumayanlah, buat penumpas dahaga!
Namanya juga Lembah Dewata, jadi nuansa yang diangkat pun nuansa Bali. Adanya replika bangunan arca Bali, semakin menguatkan suasana seperti berada di Bali. Tapi.. Hmm enggak Bali banget juga sih, masih nanggung gitu menurutku hehehe.
Karena aku datang cukup siang, matahari rasanya panas menyengat. Duh harus pakai sunblock kalau ke sini. Pohon - pohon yang ada di sekitar danau enggak bisa melindungi dari sinar matahari.
Menurutku tempat ini cocok untuk orang yang ingin bersantai, tapi enggak cocok buat yang suka wisata menantang. Karena emang di sini suasananya nyantai banget! Enak buat duduk-duduk, ngobrol, sembari melihat air danau yang tenang.
Buat yang datang ke sini untuk berburu spot foto instagramable juga bisa kok. Karena ada beberapa titik yang cukup cantik untuk diabadikan.

Kalau ajak keluarga ke sini, enaknya bawa bekal makanan dari rumah. Kemudian bisa menggelar tikar di rerumputan, untuk nantinya makan bersama. Tenang, kalau enggak bawa tikar, bisa sewa kok! Dengan harga Rp. 30ribu tikar besar, dan Rp. 20ribu tikar kecil.
Di sini juga disediakan beberapa wahana yang bisa dinikmati. Seperti perahu bebek, dengan harga Rp 45ribu per perahu selama 30 menit. Ada juga perahu sampan, dengan harga Rp 30ribu per orang, untuk 30 menit.
Kita juga bisa wisata berkuda. Dengan harga Rp. 50ribu satu putaran danau, atau Rp. 100ribu sampai ke puncak gunung.
Enggak hanya itu, kita juga bisa naik kereta atau sewa sepeda untuk keliling danau. Kalau perut udah keroncongan, bisa beli makan di warung pinggir danau.
Tapi.. Hmm menurutku harganya enggak sesuai sama rasa! Iya sih, harga wisata, cuma rasanya, enggak bersahabat di lidah. Pokoknya enggak lagi deh makan di sini hahaha.
Kereta keliling danau, naik mesti bayar. |
Menu makanan di salah satu kantin makan di sini. |
Saran, kalau ke sini sebaiknya bawa bekal sendiri aja. Terus untuk perempuan yang solat jangan lupa bawa mukena sendiri ya. Soalnya mukena di mushola sini sedikit, jadi ngantri!
Hal yang paling bikin aku sebal waktu ke sini, aku melihat banyak wisatawan yang enggak bertanggung jawab! Mereka buang sampah sembarangan. Mereka membiarkan botol minum serta kotak bekas makan mereka berserakan begitu saja di rumput. Waduh rasanya ingin aku omelin.
Ini aku foto sebelum pada nyampah |
Tapi sayangnya mereka adalah segerombolan ibu-ibu, alias orang tua yang kayaknya lagi gathering kantor gitu. Dosa dong aku kalau marah-marah sama orang tua? Tapi serius deh, aku heran, aku jadi enggak yakin mereka pekerja kantoran, kalau buang sampah aja enggak tahu di mana. Haduhh...
Sekian tulisanku kali ini,
Selamat liburan di Bandung ya.
MANTUL
BalasHapus