Review Drama Korea The K2, Sang Malaikat Penjaga
Judul: The K2
Jumlah episode: 16
Penulis naskah: Jang Hyuk Rin
Sutradara: Kwak Jung Hwan
Tayang: 23 September 2016 sampai 12 November 2016
Pemain utama:
Ji Chang-wook sebagai Kim Je-ha
Im Yoon-ah / Yoona SNSD sebagai Go An-na
Song Yoon-ah sebagai Choi Yoo-jin
Jo Sung-ha sebagai Jang Se-joon
Sinopsis:
Kim Je-ha adalah mantan tentara bayaran. Saat masih menjadi tentara di Irak, ia dijebak atas pembunuhan kekasihnya yang seorang warga sipil. Kemudian dia melarikan diri dan menjadi buron. Lalu diam-diam kembali ke Korea Selatan.
Awalnya ia hidup di Korea sebagai warga biasa, namun sebuah kejadian membuatnya terlibat dalam pertarungan. Karena aksi bela dirinya yang sempurna tersebut ia ditawari untuk bekerja sebagai pengawal Choi Yoo-jin, wanita pemilik perusahaan keamanan JSS yang juga istri dari calon presiden, Jang Se-joon.
Sebenarnya alasan Kim Je-ha menerima tawaran pekerjaan tersebut adalah karena ia juga ingin balas dendam pada kandidat presiden yang jadi lawan Jang Se-joon, Park Kwan-soo (Kim Kap-soo). Karena ternyata, Park Kwan-soo lah yang telah menjebaknya sewaktu di Irak.
Saat menjadi bagian dari JSS, Je-ha diberi kode agen atau nama samaran K2. Tugas pertamanya adalah jaga malam di sebuah rumah yang ternyata dihuni Go An-na. Ini sekaligus membuatnya jadi penjaga Go An-na.
Go An-na adalah anak kandung Jang Se-joon dari hubungannya dengan seorang artis Korea. Atau kasarnya anak haram. Ini membuat Choi Yoo-jin yang jadi ibu tirinya berusaha menyembunyikan keberadaan Go An-na. Tentunya untuk melancarkan pencalonan Jang Se-joon sebagai presiden.
Jang Se-joon sendiri tak bisa berbuat apa-apa. Dia adalah suami dan ayah yang berada di bawah kendali Choi Yoo-jin.
Karena hidup dalam isolasi, An-na tumbuh menjadi seorang gadis tertutup dan pendiam. Ia juga takut dengan keramaian. Pertemuannya dengan Kim Je-ha sedikit demi sedikit mengubah hidup Go An-na. Ia yang semula kesepian merasa memiliki teman.
Namun di sisi lain, Kim Je-ha yang juga mulai jatuh cinta pada Go An-na menjadi bimbang. Antara meneruskan niatnya untuk balas dendam pada Park Kwan-soo atau tetap berada di sisi An-na untuk melindungi dan membebaskan An-na dari cengkraman ibu tirinya.
Kupas Tuntas:
Awal nonton drama ini alasannya karena ada Ji Chang-wook. Dan langsung jatuh cinta banget! Sebelumnya aku udah pernah nonton film Ji Chang-wook yang Healer sih, cuma enggak tahu kenapa di sini rasanya Ji Chang-wook lebih ganteng aja gitu hahaha. Apa karena gayanya atau ahh pokoknya tumpah-tumpah deh ganteng dan kerennya hahaha.
Oke, di luar dari gantengnya Ji Chang-wook, drama ini seru banget. Ceritanya enggak garing. Dari awal episode juga udah mulai dibuat penasaran.
Sebenarnya walaupun Choi Yoo-jin terkesan sebagai seorang wanita jahat, enggak tahu kenapa dalam drama ini aku sendiri ngerasa Choi Yoo-jin tuh juga korban. Dia mencintai ayah Go An-na dengan tulus, tapi ketulusannya selalu dikhianati.
Jang Se-joon sendiri adalah pria hidung belang yang sering main wanita. Choi Yoo-jin yang udah gerah dengan sikap suaminya ini akhirnya berusaha mengesampingkan perasaannya. Jadi dia lebih memilih untuk tetap ambisius dengan misinya, yakni menjadikan Jang Se-joon sebagai presiden.
Tapi di balik sikap Choi Yoo-jin yang kelihatan keras dan jahat ini, dia adalah wanita lemah. Kehadiran Je-ha sebagai pengawalnya membuat Choi Yoo-jin seperti punya kekuatan baru, dia jadi lebih tegar dan merasa enggak sendiri.
Salah satu momen yang bikin Yoo-jin akhirnya enggak bisa ngelepasin Je-ha adalah saat Je-ha jadi orang satu-satunya yang menolongnya dalam kondisi terpuruk. Saat itu, Choi Yoo-jin dan keluarganya sedang rapat di sebuah ruangan kedap suara. Yoo-jin disudutkan oleh keluarganya sendiri sampai bikin dia mau nangis.
Tiba-tiba Je-ha datang dengan sangat dramatis. Dia nyalain alarm kebakaran, yang secara otomatis bikin atap ruangan tersebut mengeluarkan air. Semua orang dalam ruangan itu panik berhamburan keluar. Je-ha lalu mendatangi Yoo-jin dengan membawa payung dan memayunginya. Di situ Je-ha tau Yoo-jin mau nangis dan ngerasa jatuh, tapi Je-ha minta Yoo-jin untuk tetap berdiri tegak dengan dagu terangkat agar musuhnya tak melihat dia sebagai orang yang lemah. Dan yang dilakukan Je-ha ini adalah inisiatifnya sendiri, di luar perintah.
Itu adegan keren banget serius! Siapa yang enggak jatuh cinta di kek gituin woi? Hahaha. Nah, adegan Je-ha dan Yoo-jin yang kayak gini sebenarnya bikin aku punya persepsi sendiri gitu. Apa Yoo-jin jatuh cinta sama Je-ha? Makanya dia ngasih kepercayaan penuh ke Je-ha, bahkan sampai ngasih kode ruang rahasia gitu, yang cuma dia dan orang-orang kepercayaannya aja yang bisa masuk ke ruangan itu.
Selain itu, drama ini juga banyak diwarnai adegan romantis antara Je-ha dan An-na. Nah, kalau ini sih keduanya emang saling jatuh cinta ya, jadi wajar.
Salah satu adegan yang cukup berkesan dan lucu itu ketika Kim Je-ha lagi mantau Anna lewat CCTV. Saat itu Je-ha heran tapi juga gemas karena Anna mau bikin ramen tapi dia enggak bisa nyalain kompor.
Esok malamnya, Je-ha nyiapin ramen, lengkap dengan wajan yang udah ada airnya dan diletakin di atas kompor yang udah nyala. An-na bahagia banget, dia sampai nari-nari sendiri karena akhirnya bisa masak ramen. Ini membuat Je-ha senyum-senyum sambil nontonin tingkah An-na di CCTV.
Jujur ending drama ini enggak ketebak. Aku aja enggak nyangka akhirnya bakalan begitu. Emang sih Je-ha dan An-na nantinya bahagia. Cuma, rada aneh aja sih, kayak maksa banget. Menghilangkan tokoh-tokoh penting lainnya? Kenapa harus gitu? hmm.
Tapi overall, dari segi cerita, akting tokoh, aksi laga, adegan romantis, dan embel-embel lainnya, di mata aku (di mata aku lhoo yaa) hampir enggak ada cacat dalam drama ini. Tapi, aku sendiri tetap pada penilaian secara subjektif bahwa kehadiran Ji Chang-wook lah yang bikin aku mengatakan drama ini sempurna hehehe.
BACA JUGA:
Review Drama Korea School 2013, ini Alasan Kita Harus Sekolah
Review Drama Korea Pinocchio, Mengupas Sisi Hitam Dunia Jurnalis
Review Drama Korea Empress Ki, Wanita juga Bisa Berkuasa
Review Drama Korea Pinocchio, Mengupas Sisi Hitam Dunia Jurnalis
Review Drama Korea Empress Ki, Wanita juga Bisa Berkuasa
Komentar
Posting Komentar